Rabu, 01 Juni 2011

Collapse

Collapse (Soft Storey Effect)

Mengapa terjadi kolaps?

A. Berat bangunan di bagian atas tidak sebanding dengan kekuatan penyangga di bawahnya

Berat bangunan di bagian atas tidak sebanding dengan kekuatan penyangga di bawahnya, apalagi kalau ruang bawahnya kosong dan hanya berisi tiang-tiang saja, sehingga tingkat kekakuan di bagian atas jauh lebih besar dengan di bagian bawah. Dalam keadaan tenang, bangunan tersebut aman-aman saja. Tetapi ketika diguncang gempa dan terjadi getaran, maka beban yang berat di bagian atas berubah menjadi gaya yang ikut menggoyang struktur di bawahnya yang lemah. Karena dari bagian bawah pondasi digoyang langsung oleh gempa dan dari bagian atas digoyang oleh berat bangunan, maka struktur di lantai bawah tak kuat dan akhirnya kolaps. Inilah yang disebut “soft storey effect”.

soft storey effect yaitu kondisi kekakuan struktur dan berat bangunan di bagian atas jauh lebih besar dibandingkan dengan kekakuan struktur di bawahnya. Peristiwa ini sangat penting menjadi perhatian kita semua, karena di bangunan yang banyak dikunjungi publik, lantai bawahnya seringkali dipakai tempat parkir sehingga sengaja dikosongkan dan hanya ada tiang-tiang belaka.

Maka, harus ada perlakuan khusus untuk situasi semacam ini.


B.sambungan-sambungan antara balok dan tiang-tiang tidak dilakukan dengan benar

Kolaps juga dapat terjadi ketika sambungan-sambungan antara balok dan tiang-tiang tidak dilakukan dengan benar. Pada saat terjadi gempa, sambungan-sambungan tersebut tidak kuat menerima gaya tarik dan goncangan dari segala arah sehingga akhirnya putus di tempat tersebut.


Sumber :

http://teknologi.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar